Pages

Banner 468 x 60px

Larangan FB "Posting" Foto Menyusui Diprotes

0 komentar


Ratusan ibu-ibu bakal menggelar aksi protes "Boob Out" ke Kantor Facebook (FB) di Sydney, Australia. Alasannya, mereka mempertanyakan kebijakan FB yang melarang mereka mem-posting foto mereka sendiri saat menyusui. Padahal, foto itu mereka pajang di situs jejaring sosial tersebut demi berbagi pengalaman kepada para wanita tentang menyusui.

Larangan itu pun ditanggapi Menteri Australia Selatan untuk Status Wanita, Gail Gago. Menurutnya, wanita harus bisa memasang foto mereka yang sedang menyusui anak-anak di Facebook. Bahkan Gago mengatakan akan menulis pesan kepada pemilik Facebook, Mark Zuckerberg, untuk meminta agar larangan foto menyusui dibatalkan, dalam kasus kaum wanita yang telah mengunggah foto mereka sendiri, Senin (6/2).

Memang dalam ketentuan pengguna Facebook, pengguna tidak dapat mem-posting konten yang penuh kebencian, porno, mengandung ketelanjangan atau menghasut kekerasan. Dengan demikian Facebook berhak untuk menghapus konten yang melanggar hak orang lain atau hukum.

Gago mengatakan, dia mendukung protes dari ibu-ibu setelah laporan berita mengatakan sedikitnya 375 pengguna, untuk sementara waktu dilarang Facebook untuk mem-posting foto menyusui.

Facebook harus memungkinkan foto-foto wanita yang bersedia berbagi pengalaman mereka sendiri. "Menyusui bayi Anda adalah hal yang normal dan wajar yang dilakukan," kata Gago.

"Tidak ada alasan yang sah untuk setiap jaringan media sosial untuk melarang foto yang sah diposting oleh wanita yang menyusui anaknya sendiri."

Sekadar diketahui, larangan FB itu telah memicu kemarahan kaum ibu yang akan memprotes kantor Facebook Australia Selasa 7 Februari. Seorang ibu dari Sydney, Lucy Allen, 21, mengaku akun Facebook-nya dinonaktifkan selama dua hari pada Juli tahun lalu, setelah ia mem-posting foto dirinya yang menyusui dan memompa pada saat yang sama.

Allen mengatakan bahwa dia menggunakan foto untuk menjelaskan kepada wanita bahwa menyusui dan memompa pada saat yang sama membantu produksi ASI.

Kebijakan Facebook telah menyebabkan terciptanya sebuah kelompok, "Hey Facebook, breastfeeding is not obscene!" (Hei Facebook, menyusui tidak senonoh!--red). Grup ini memiliki lebih dari 257.000 pendukung yang dihapus dari situs jejaring sosial secara internasional.

"Facebook tidak benar-benar memberi saya alasan," kata Allen "Mereka hanya mengatakan hal itu melanggar syarat penggunaan.".

Situs Tera.ca yang didirikan untuk mengumpulkan semua gambar Facebook menyebutkan, sejauh ini 391 orang telah dicatat memiliki foto menyusui yang dihapus oleh Facebook,

Facebook mengatakan kepada news.com.au bahwa foto menyusui hanya dihapus setelah mereka mendapat laporan pelanggaran dari pengguna lain.

Semua foto ditinjau oleh Facebook sebelum mereka dihapus. "Pada beberapa kesempatan, foto menyusui mengandung ketelanjangan, contohnya saja payudara yang tidak digunakan untuk menyusui diperlihatkan - dan karena itu melanggar persyaratan kami. Ketika foto tersebut dilaporkan kepada kami dan ditemukan melanggar kebijakan kami, orang yang memposting foto dihubungi, dan foto-foto dihapus".

"Kebijakan kami berusaha untuk memenuhi kebutuhan komunitas yang beragam dengan tetap menghormati kepentingan semua orang dalam berbagi konten yang penting bagi mereka, termasuk pengalaman yang berhubungan dengan menyusui".(MEL)

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar